Catatan kecil putra putrid bangsa
Oleh : Rima Zahratul Aini
Pagi hembuskan
angin syurgawi
Ketika jemari
menari-nari
Mencoba
merangkai beling-beling hati
Yang telah
hancur di laluan ini
Kami………………………………………….
Sosok yang terakhir diantara peradaban zaman
Berpijak dibumi pertiwi dengan penuh kedukaan
Tika masa depan penuh kesuraman
Mengajar, menghantu-hantu, membawa ketakutan…….
Kamu……………………………………………………………………………………………………
Adalah titisan para pejuang
Mengembara diantara kersanya batu karang
Melewati gurun yang tandus penuh batu cadas
Tuk sekedar jalani pasang surut batu yang keras
Suatu hari kami akan kembali melangkah
Membenahi sayap-sayap sabar yang sempat patah
Membuatnya sebagai kombinasi hidup yang cerah
Tuk teruskan tugas sebagai seorang khalifah
Lihatlah wahai pejabat Negara
Tengoklah sedikit diantara rakyatmu yang nyata
Coba bandingkan dengan apa yang kau punya
Dan singga yang skarag tampat mu bertahta
Wahai para pemimpin petinggi Negara
Sudi kiranya kau mengasihi mereka
Yang terlantar sebagai rakyat jelata
Tak mampu bertahan menopang hidup mereka
Dengarkanlah jeritan tangis yang meraung
Mengharap belas kasihan dari pemimpin yang canggung
Berkacalah dari jasa mereka, wahai bapak
Tanpa aspirasi mereka kau ntak memiliki kekuasaan
Walau hanya setapak
Wahai kau yang bermewah-mewahan
Berhenti sisiksa mereka dari kekejaman
Berikan mereka sedikit santunan, agar tak lagi meninggal di kolom
jembatan
Pernahkah kau melihatnya
berjalan terseok-terseok
Mengorek
sampah – sampah pelastik , di tempat yang begitu kumuh
Dengan
baju compang – camping taj layak pakai
Namun
mereka masih gunakan tuk tutupi tubuh
yang lunglai
Mereka menangis –
menangis … . .
Air matanya menganak
sungai
Mereka tidur beralaskan kardus- kardus kotor
Menahan lapar , kedinginan ,tertatih di antara permainan alam
Mungkin kita
menyambut ini dengan takdir
Bagai
cambukalam yang setiap saat menyayat tubuh mungilnya
Kau rampas hak
mereka , kau habiskan yang seharusnya jadi milik mereka
Kau tau tidak ?
Mereka tersiksa , menderita , tak berdaya
Mereka sekarang hanya diam
Menunggu tangan – tangan tuhan mengangkat nasibnya
Namun mengapa ?
Kau masih saja
bisa tertawadi atas penderitaan mereka
Kau tak pernah
memikirkan
Bahwa tawa mu
adalah siksa padih bagi mereka
Ya allah ……..
Mengapa ini terjadi pada saudara kami
Tolong hentikan semua ini
Sadarkanlah para pemimpin bangsa kami
Berikanlah mereka hidayat mu
Terangi jalannya agar selalu
dalam karunia mu
Denang segala kerendahan hati
dan kejujuran diri
Dengarkan munajat kami kabulkan
harapan kami
Ya
allah , penguasa segalanya
Berikanlah
kami kekuatan
Untuk
membela bangsa dan Negara kami
Jadikanlah kami
khalifah yang mampu membawa perubahan
Perubahan yang
menciptakan perbaikan
Tiada lain
hanya kau tempat curhat yang agung
Kabulkanlah
sepotong do’a dari catatan kecil kami
Putra putri
Indonesia………….!!